Kemuhammadiyahan





KH. Ahmad Dahlan adalah salah satu dari pahlawan nasional yang berpengaruh dalam memperjuangkan kemerdekaan, salah satunya adalah dengan mendirikan organisasi muhammadiyah sebagai bentuk alat untuk mempermudah berdakwah kepada masyarakat. Beliau dilahirkan dari orang tua yang terkenal alim di kalangan masyarakat. Dan di umurnya yang masih belia, berangkat untuk berhaji serta menuntut ilmu di makkah pada umur 15 tahun. Lalu kembali ke Indonesia untuk membawa perubahan pada ke-islaman yang masih kolot pada saat itu.

Dakwah kepada kebenaran yang bersifat kolektif menjadi salah satu tujuan dari KH. Ahmad Dahlan. Ia banyak mengajarkan dan mendidik para calon pamongpraja dan calon guru agar mempercepat transformasi nilai dan ide tentang gerakan dakwah muhammadiya. Kemudian didirikanlah sekolah guru Madrasah Mu’allimin dan Madrasah Mu’allimat untuk ajarkan agama islam serta menyebarkan cita-cita pembaharuannya. Beliau juga tak lupa tanggung jawab terhadap keluarga, dan dia merupakan pedagang yang sukses sehingga mampu menafkahi keluarganya.

KH. Ahmad Dahlan merupakan seseorang yang aktif dalam kegiatan bermasyarakat sehingga mudah diterima di berbagai kalangan termasuk di organisasi-organisasi yang ada saat itu. Hingga akhirnya pun ia mendirikan organisasi muhammadiyah yang bukan merupakan organisasi politik namun adalah organisasi sosial yang bergerak di bidang pendidikan. Ia pun mengajukan izin berdirinya organisasi kepada pemerintah Belanda. Akan tetapi mereka dibatasi untuk wilayah yogyakarta saja, karena takutnya mereka akan perkembangan organisasi ini. Berdirinya cabang-cabang di luar yogyakarta disiasati dengan perubahan nama organisasi.

Gagasan pembaharuan Muhammadiyah disebarluaskan dengan melakukan tabligh ke berbagai kota, dan banyak dari para ulama yang mendukung adanya gerakan ini. Sehingga mempermudahnya untuk mengembangkan dan meminta izin pembukaan cabang Muhammadiyah di luar yogyakarta. Namun pernah pula KH. Ahmad Dahlan terlibat dalam perdebatan di dalam kongres Al-Islam, yang mana ia dituduh mendirikan madzhab baru. Dia berpendapat bahwa yang dia inginkan adalah perubahan islam dari keterbelakangan, yang tidak hanya berpegang pada tafsir Al-Qur’an namun merujuk kepada Al Qur’an secara langsung. Untuk wilayah kota yogyakarta sendiri banyak berdiri perkumpulan dan jama’ah pengajian yang mendapat bimbingan dari Muhammadiyah.

Dahlan memfasilitasi anggota muhammadiyah untuk proses evaluasi kerja dan pemilihan pemimpin di dalamnya dengan mengadakan perkumpulan sekali selama 1 tahun, dan telah diadakan 12 kali pertemuan sepanjang hidupnya. Atas seluruh jasa-jasanya dalam usaha ikut memajukan bangsa Indonesia ini melalui organisasinya, Dahlan mendapat gelar pahlawan nasional karena membangkitkan kesadaran bangsa ini melalui pembaharuan islam dan pendidikan.

Anda membaca artikel Kemuhammadiyahan dan anda bisa menemukan Anchor Text artikel dengan url https://macrotechnologywest.blogspot.com/2012/04/kemuhammadiyahan.html.


Backlink here..

Description: Kemuhammadiyahan Rating: 4.5 Reviewer: seputarwisata.com - ItemReviewed: Kemuhammadiyahan


Shares News - 10.12


Share your views...

0 Respones to "Kemuhammadiyahan"

Posting Komentar